Halaman

ASSALAMU'ALAIKUM. SELAMAT DATANG DI YAYASAN DARUL AMNA MUTIARA.

                            Bank BRI Capem Beureunuen No. Rek : 3969-01-004213-53-5 
                      An. Yayasan Darul Amna Mutiara

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yayasan Darul Amna Mutiara (27 September 1996) adalah sebuah yayasan yang bergerak dibidang Panti Asuhan ( penyantunan anak Yatim / piatu Korban Konflik, Tsunami, Anak Yatim / piatu miskin dan Anak Terlantar), saat ini kami menampung sebanyak 54 orang asuh dan Dayah ( Pembinaan/pengajian anak anak asuh  dan anak sekitarnya, dan pembinaan anak-anak sekitar lingkungan lebih kurang 120 orang

DENAH YAYASAN DARUL AMNA MUTIARA

DENAH YAYASAN DARUL AMNA MUTIARA

KOMPLEK YAYASAN

KOMPLEK YAYASAN
Nampak Depan

Posisi Keuangan / 31 JANUARI 2014

Posisi Keuangan / 31 JANUARI 2014

Ganti Tas Baru

Ganti Tas Baru
Memberikan Tas Baru kepada Salah Seorang Anak Asuh

KEBUTUHAN DANA DALAM 1 TAHUN

KEBUTUHAN DANA DALAM 1 TAHUN

Keadaan kabel PLN ke tempat kami

Keadaan kabel PLN ke tempat kami
Kepada Yth Pimpinan PT PLN Prov Aceh Ne tulong Peu pah siat kabel yang ke tempat kamoe segohlom na korban jiwa siat-at rheut bak tanoh bek ne pepreh lee ka padup goe kamoe jok Proposal / surat ke kanto PLN ne tulong ngieng kamoe siat kamoe hantom menunggak tiep buleun kamo mebayeu antara 400 ribe sampe 700 ribe terima kasih

Haus Berita / Informasi

Haus Berita / Informasi
Sore Hari Ba'da Ashar, Anak-anak Asuh / Santri sedang membaca Surat Kabar Harian PELITA yang dikirm GRATIS dari Jakarta

PAGI HARI

PAGI HARI
Santri / Anak Asuh Setelah Sarapan Hendak Berangkat Ke Sekolah

SARAPAN PAGI

SARAPAN PAGI
Sarapan Pasi Bersama-sama sebelum Berangkat Sekolah

SARAPAN PAGI

SARAPAN PAGI
Sebelum Berangkat Ke Sekolah Santri Makan Bersama-sama

MAKAN-MAKAN

MAKAN-MAKAN
Sedang Makan Nasi Bungkus (Nasi Kenduri Dari Hamba Allah), Semoga Bantuan Dari Anda Akan Menyusul

MAKAN MALAM

MAKAN MALAM
Makan Malam Bersama

AQIQAH

AQIQAH
Jika Ada Kaum Muslimin Mau Menyumbang Aqiqah kami Menerima Aqiqah dari Saudara Kaum Muslim untuk di sembelih tempat Kami

Kari Kambing

Kari Kambing
Sedang Masak Kambing

MOHON BANTUAN DONATUR

Nomor : 04/YDA-M/02/2013
Lampiran : 1 (Satu) Eks
Ihwal : Mohon Bantuan Dana


Dayah Usi, 26 Februari 2013
Kepada Yth, Bpk/Ibu/Sdr (i) Sekalian
di
Tempat


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan Hormat,
Sejak berdirinya Yayasan Darul Amna Mutiara (27 September 1996) hingga sekarang kami menampung anak Yatim Korban Konflik,Tsunami, Anak Yatim Biasa dan Anak Terlantar/Miskin sebanyak 54 orang. Sehubungan dengan musibah Gempa dan Tsunami, kami berencana menambah ± 20 orang anak (yatim/piatu) korban badai tsunami sesuai dengan kemampuan sarana dan prasarana serta dana/keuangan.

Hingga saat ini kami masih sangat kekurangan dalam memberikan pelayanan kepada mereka karena keterbatasan dana. Semenjak musibah gempa dan tsunami kehidupan kami sangat kekurangan, kami sangat kewalahan memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga untuk biaya sekolah, apalagi mereka kami berikan sekolah dari SD s/d Perguruan Tinggi. kami terpaksa mencari derma dari masyarakat. Karena kekurangan dana kami sudah berhutang untuk biaya makan.
Semua anak tersebut selain kami asuh (mengaji), juga kami sekolahkan mulai dari Sekolah Dasar s/d Perguruan Tinggi.

Berhubungan dengan hal di atas kami mohon kiranya Bapak dapat memberikan perhatian kepada anak-anak yatim yang kami asuh, sehingga mereka dapat menikmati masa depan yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerendahan hatinya kami ucapkan terima kasih.


Yayasan Darul Amna Mutiara
Pimpinan


Tgk. Rahmatullah, S.Th

SEJARAH SINGKAT PENDIRIAN YAYASAN

SEJARAH SINGKAT

Dayah Darul Amna adalah kelanjutan dari sebuah Zawiyah yang pernah didirikan oleh Alm. Tgk. H. M. Daud Beurue eh. Tgk. Muhammad Daud Beureu-eh (selanjutnya di sebut “Abu Beureu-eh”). lahir Pada tahun 1316 H / 1896 M di Beureu-eh Meunasah Dayah Landschap Keumangan, sekarang disebut Kecamatan Mutiara, anak dari keuchik Amad dan ibunya Cut Manyak.

Menjelang remaja Abu Beureu-eh (1911) beliau menyampaikan maksudnya pada T. Imum Huisin untuk pergi mengaji, ia diantar ke dayah Tanoh Mirah Titeue, dan diserahkan pada seorang ulama. Gurunya memperhatikan kecerdikan Abu Beureu-eh dan mengatakan kepadanya bahwa “untuk melancarkan dan memahirkan pelajaran apa yang dipelajarinya diajar pada kawan-kawannya sepengajian sebagai ulangan”. Dalam usia yang masih muda Muhammad Daud menikah dengan seorang wanita bernama Halimah di Gampong Usi Dayah. Sekalipun bayak ilmu yang diperoleh di titeue Muhammad Daud belum puas, ia pergi ke Gampong Lhang Tijeu untuk menuntut ilmu pada Haji Ahmad, kemudian pergi ke Paleue belajar pada Teungku Lam Lagang ayah dari Asma.

Teungku Lam Lagang menikahkan anaknya Asma dengan Abu Beureu-eh. sesudah tiga tempat menuntut ilmu belum juga pergi kedayah Mon Ara Ie Leubeu kecamatan Kembang Tanjung. Disinilah Muhammad Daud menojol, sehingga bergelar Teungku Muhammad Daud Beureueh,. Setelah itu beliau menetap di Gampong Usi Dayah dan memimpin masyarakat sambil membangun Zawiyah ( Dayah ) pada tahun 1920. banyak pemuda dari seluruh Aceh datang ke tempat “Abu Beureu-eh” mengajar di Gampong Usi Dayah Kecamatan Mutira Timur Kabupaten Pidie.

Seiring perkembangan pada masa itu karena penjajahan Belanda, terjadi pertikaian antara kaki tangan Belanda yaitu para Ulee Balang dengan para ulama dibawah pimpinan “Abu Beureu-eh” yang menentang Belasting / upeti diserahkan kepada kaki tangan Belanda yaitu Ulee Balang Kemangan tapi antar langsung ke Sigli serahkan kepada Controleur di sigli, sehingga Ulee Balang Keumangan marah. Menghindari pertumpahan berlanjut antara sesama bangsa Aceh, kemudian Tuanku Radja Keumala seorang bangsawan keturunan Sultan Aceh datang ke Beureuneun untuk mengajak “Abu Beureu-eh” pergi ke Tapak Tuan untuk menjadi guru disana. Sehingga Zawiyah / Dayah yang ada di Gampong Usi Dayah di serahkan kepada beberapa orang ulama untuk memimpinnya, tetapi tidak bisa berkembang, seorang demi seorang murid meninggalkan Zawiah tersebut. Setahun lamanya mengajar di Tapak Tuan, kemudian beliau kembali ke Beureunuen. Namun karena sudah lama ditinggalkan “Abu zawiyah /Dayah di Usi Dayah tutup dengan sendirinya.

Tahun 1996 Abu Mansoer, Tgk. Zakaria H. Usman dan H. Hanafiah Mahmud mendirikan kembali Zawiyah/ Dayah yang diberi nama Dayah Darul Amna.

Pada masa konflik, kurun waktu antara tahun 1988 s/d 2000 pertumpahan darah kembli melanda Aceh, rakyat dalam kesusahan menyelamatkan diri dan keluarga, pengungsian di mana-mana, sehingga anak-anak yang orangtuanya menjadi korban kekerasan bersenjata terlantar dan tidak dapat lagi menikmati pendidikan, baik pendidikan agama maupun umum, sehingga saat itu keadaan sudah sangat memperihatinkan. Seorang masyarakat yang bernama (Alm). Tgk Zakaria Usman tergerak hatinya untuk membantu anak-anak tersebut.

Maka pada tanggal 27 September 1999 Tgk. Zakaria Usman beserta dengan beberapa tokoh masyarakat /pemuda khusunya di Gampong Dayah Usi dan secara umum di Kecamatan Mutiara berembuk dan bermufakat untuk membentuk menampung anak-anak korban konflik di Dayah Darul Amna dengan membuka Panti Asuhann merangkap dengan dayah yang diberi nama Yayasan DARUL AMNA MUTIARA, serta menyusun pengurusnya. Yayasan bergerak dalam pendidikan agama dan penyantunan Anak anak Yatim, Yatim Piatu, anak Fakir Miskin, anak terlantar.

Demikianlah riwayat singkat terbentuknya Yayasan Darul Amna Mutiara yang sekarang sudah terdaftar pada Notari dengan akte notaris No. 5 Tahun 2000, (akte perubahan No.20 tanggal 14 Februari 2009), dan diakui oleh pemerintah dengan dikeluarkaannya pengesahan yayasan oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia tanggal 19 Agustus 2009.

Not:

Sumber : (Alm) Abu Mansoer, Beliau adalah Mantan Penasehat/Juru Tulis “Abu Beure-eh”, yang ikut kembali Pendiri/membangun Yayasan Darul Amna Mutiara yang sekarang.